Monday, January 11, 2016

SEBUAH SURAT UNTUK PARA BUNDA DI HARI BAGI RAPORT!!!



Sebentar lagi bunda akan di undang ke sekolah untuk mengambil raportku,

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku tidak jadi juara dan bahkan masuk ranking pun tidak karena aku adalah anak yang biasa-biasa saja di kelas, tapi tahukah bunda bahwa aku adalah anak yang selalu jujur mengerjakan setiap soal-soal ujian.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku belum lancar membaca, menulis dan berhitung, tapi tahukah bunda bahwa aku terus berusaha keras dan kelak satu ketika aku akan bisa seperti anak lainnya.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku tidak pandai matematika, tapi tahukah bunda bahwa aku pandai berdoa dan selalu berdoa untuk bunda setiap aku beribadah.

Bunda, mungkin bunda kecewa karena aku lambat belajar di sekolah, tapi tahukah bunda bahwa aku adalah anak yang cepat sekali jika diminta untuk membantu bunda dirumah.

Bunda, mungkin engkau kecewa karena nilai-nilai raportku tidak sebaik nilai teman-temanku, tapi tahukah bunda bahwa menurut mereka aku adalah teman yang sangat baik bagi mereka.

Bunda, mungkin engkau kecewa dan malu memiliki anak seperti aku, tapi aku tidak pernah merasa kecewa dan malu memiliki bunda seperti bunda, dan bahkan aku begitu sayang sama bunda.

Bunda, mungkin engkau marah melihat ada satu nilai merah di raport ku, tapi tahukah bunda bahwa aku mengerjakannya dengan jujur tanpa pernah mau ikut-ikutan teman-temanku yang tidak jujur.

Bunda, engkau mungkin kecewa jika membandingkan diriku dengan teman-teman sekelasku yang hebat-hebat, tapi tahukah bunda bahwa aku tidak akan pernah mau membandingkan bundaku dengan bunda-bundanya teman-temanku betapapun hebatnya bunda-bunda mereka.

Sungguh tak pernah terlintas sedikitpun di benakku untuk membandingkan bundaku dengan bundanya teman-temanku meskipun menurut mereka bundaku adalah bunda yang biasa-biasa saja, karena aku selalu berusaha menerima bundaku apa adanya, aku selalu berusaha mencintai bundaku apa adanya, dan aku merasa sudah sangat bahagia seandainya bunda juga mau menerima dan mencintaiku apa adanya meskipun aku hanyalah anak yang biasa-biasa saja disekolah.

Terimakasih bunda telah mau membaca suratku, dan aku sungguh bersyukur engkau telah menjadi bundaku dan aku telah menjadi anakmu.

Terimakasih juga bunda sudah mau datang ke sekolah untuk mengambil raportku.

- dari anakmu -

--------------------------------------------------------------------------------

ARTIKEL KHUSUS UNTUK PARA ORANG TUA YANG BESOK BAGI RAPORT SEKOLAH ANAKNYA

"Memang kalo anaknya ayah edy sudah punya prestasi apa saja?"

Begitulah sebuah pertanyaan yang di tuliskan dalam kolom komen oleh seseorang di komunitas ini.

Lalu saya menuliskan,

"Alhamdullilah rasanya banyak sekali prestasi yang sudah di capai oleh kedua putera kami; diantaranya ia adalah anak yang gemar sekali membaca buku tanpa harus di perintah, hampir setiap hari dan setiap mau tidur membaca buku, anak-anak kami juga berbahasa dengan bahasa Indonesia yang cukup baik dan tidak pernah menggunakan kata Elu & Gue, juga bahasa2 slank lainnya seperti kebanyakan anak-anak di lingkungan sekitarnya"

"Anak kami sangat responsif jika di mintai pertolongan oleh orang tuanya, dan sering membantu pekerjaan rumah tangga mulai dari menyapu, mengepel, mencuci baju hingga strika (meskipun masih dalam taraf latihan). "

"Meskipun kedua anak kami laki-laki berbeda usia hanya 1.5 tahun namun hampir sama sekali tidak pernah bertengkar, berebut dan sejenisnya seperti mitos yang banyak di percaya oleh para orang tua bahwa kakak adik sering bertengkar dan berebut mainan."

"Yang cukup membanggakan kami anak-anak kami sangat kooperatif dan sangat pengertian pada orang tuanya, mereka tidak pernah memaksakan kehendaknya."

"Tidak pernah memaksa untuk di belikan ini dan itu seperti gadged dsb juga mainan, bahkan mereka justru mengumpulkan uang sendiri sekoin demi sekoin jika ingin membeli sesuatu."

"Anak-anak kami tidak pernah terpengaruh untuk membeli jajanan bahkan sering menasehati orang tuanya akan makanan sehat dan yang tidak sehat."

"Salah satu anak kami bahkan menghindari makan makanan dari binatang yang di sembelih katanya tidak tega melihat binatang harus di sembelih untuk dagingnya kita makan."

"Dan yang paling membuat kami bahagia adalah anak kami jujur dalam kata-kata dan perbuatan, bahkan sempat ayahnya di tegur karena mengambil uang di jalan " yang menurut kita pada umumnya nemu uang". Kedua anak kami meminta mengembalikan dan meletakkan uang itu pada tempatnya dan berkata "Jangan pernah mengambil sesuatu yang bukan milik kita apapun alasannya". 

"Anak kami juga tidak pernah mau menerima pemberian uang dari orang lain yang tidak jelas peruntukannya (termasuk angpau dari om atau neneknya) atau tidak melalui proses bekerja atau berusaha terlebih dahulu". Saya pikir inilah awal yang baik untuk mencegah proses sogok menyogok yang saat ini marak dilakukan orang untuk mencapai keinginannya. 

"Mereka juga anak-anak yang konsisten dan cukup taat aturan, terutama konsisten untuk berdoa sebelum makan, berdoa sebelum tidur dan mengucapkan doa syukur bersama kami setiap mau tidur".

"Tambahan lagi Anak2 kami suka membantu menyajikan minuman saat ada tamu jika bundanya sedang kerepotan, karena mereka sadar kami tidak memiliki asisten rumah tangga di rumah."

"Jika bergaul selalu mengajak teman2nya untuk berbuat baik dan beberapa temannya yang dulu kurang baik kini telah berubah perilakunya menjadi anak baik" mulai dari anak tetangga depan, samping dan belakang rumah kami dulu saat tinggal di perkampungan.

Dan masih banyak lagi hal-hal baik dan positif yang menjadi prestasi kedua anak kami."

Lalu orang tersebut berkata;

"Maksud saya bukan prestasi yang itu, tapi prestasi semisal jadi juara kelas, atau juara umum di sekolah atau juara-juara lainnya begitu ?"

Berikut jawaban kami;

"Oh kebetulan kedua anak kami saat ini mengambil jalur pendidikan Home Education/Home Schooling, jadi gurunya adalah kami kedua orang tuanya.

Menurut kami PRESTASI SESUNGGUHNYA dalam kehidupan itu adalah BERHASIL memiliki Etika Prilaku Moral, seperti berberapa hal yang kami sebutkan di atas tadi, sementara Prestasi2 lainnya yang ibu/bpk maksudkan dan sering kali banyak di bangga-banggakan oleh orang itu menurut kami hanyalah prestasi SEMU yang hanya di ingat orang sementara waktu saja dan akan di lupakan seiring dengan berlalunya waktu, prestasi-prestasi semacam ini kelak hampir tidak berdampak apapun bagi kesuksesan hidup anak-anak kami juga kehidupan orang lain."

"Sementara keberhasilan dalam kehidupan sebenarnya sangat bergantung pada apakah kita punya etika perilaku moral atau tidak, apakah kita jujur dan bisa di percaya atau tidak, sementara kepintaran itu mudah sekali di latih, dan jika tekun berlatih apapun bisa kita lakukan dengan baik dan semakin baik dari waktu ke waktu."

"Perhatikanlah dengan seksama, mulai kita mencari seorang Asisten Rumah Tangga hingga seorang Assisten Direktur, pasti kita akan memilih orang yang jujur dan bisa di percaya ketimbang pintar namun tidak jujur dan tidak bisa di percaya bukan?."

"Yang lebih lucu lagi adalah bahwa saat ini kita berada pada zaman dimana begitu melimpahnya calon tenaga kerja atau bahkan pengangguran, tapi justru sulit mencari tenaga kerja. Mengapa ini bisa terjadi ? 

Dan alasanya sangatlah standar, kerena kita sekarang sulit sekali mencari orang baik. jujur dan bisa dipercaya?"

"Jadi biarlah jika dalam hal ini kita berbeda pandangan dalam melihat "PRESTASI" seorang anak dengan bunda,

Tapi yang jelas adalah selama lebih dari separuh hidup saya, saya banyak belajar dari potret bangsa kita saat ini, yang merupakan hasil dari kebiasaan para orang tua zaman dulu dulu yang selalu mendorong dan menekan anaknya untuk mendapatkan PRESTASI-PRESTASI "SEMU" DAN MELUPAKAN PRESTAS SEJATI, YAKNI MEMILIKI ETIKA, PRILAKU MORAL ATAU AKHLAK. 

Sehingga pada akhirnya bangsa kita menjadi seperti ini jadinya.

"Dan yang pasti saya tidak akan mau mengulangi kesalahan yang sama pada anak-anak kami saat ini."

"Selama lebih dari 7 tahun saya telah membimbing berbagai jenis macam anak yang di anggap bermasalah dan gagal di sekolah (tidak berprestasi) tapi kemudian mereka malah menjadi anak-anak yang luar biasa sangat berprestasi ! " Kok bisa ya ?"

"Saya menemukan rahasianya bahwa jika kita berhasil membangun etika prilaku dan karakternya terlebih dahulu dan bukan kepintarannya atau prestasi lainnya, maka ini akan menjadikan pondasi yang sangat kuat untuk membangun profesi apapun diatasnya."

Jadi pada akhirnya jauh lebih penting bagi saya untuk membangun etika prilaku atau Karekter anak, baru setelah itu kita bantu dia menemukan potensi emas masing-masing yang sudah di bawanya sejak lahir. Dan itulah resep utama kami dalam membimbing anak-anak bimbingan kami, yang menurut para orang tua mereka sekarang menjadi anak-anak yang luar biasa.

Nah yang menarik dan perlu disadari oleh kita semua adalah bahwa setiap anak itu sesungguhnya sudah membawa misi hidupnya masing-masing berikut potensi, minat dan bakatnya, kita tinggal menemukan dan menyalurkan saja agar mereka kelak menjadi yang terbaik di bidangnya, namun tanpa etika prilaku moral atau akhlak yang baik semua prestasi apapun yg diraihnya akan hancur dalam waktu sekejap saja.

Lihatlah tayangan televisi setiap hari, yang sering kali mempertontonkan hal yang kami maksudkan tersebut. Tidakkah kita mau mengambil pelajaran dan hikmah dari semua kejadian tersebut?

Memang tidak mudah untuk bisa memahami ini, apa lagi merubah mindset yang sudah di tanamkan oleh orang tua kita dan sistem sekolah kita selama bertahun-tahun lamanya tentang arti prestasi yang sesungguhnya bagi anak kita.

Namun demikian bagi siapa saja yang tertarik untuk membahas ini lebih jauh dan lebih konkrit, InsyaAllah akan mampu membuat setiap anaknya mencapai prestasi terbaik di kehidupan nyata.

Have a blessing day !! 
-ayah edy-

SEBUAH SURAT UNTUK PARA BUNDA DI HARI BAGI RAPORT!!! Rating: 4.5 Diposkan Oleh: blogger beriman

0 comments:

Post a Comment