Siapa perempuan yang paling dicintai oleh Rasululloh? Dia adalah Khadijah binti Khuwailid, sosok perempuan yang menemani Rasululloh di masa awal perjuangan. Khadijah menguatkan Nabi pada saat beliau ketakutan karena baru didatangi Jibril di awal turunnya wahyu. Khadijah menghibur dan menyelimuti beliau dengan menyatakan:
?????? ???????? ??????????? ??? ????????? ??????? ??????? ??????????? ??????? ???????? ????????? ?????????? ?????????? ?????????? ???????? ?????????? ???????????? ????????? ????????? ????????? ????? ????????? ????????
"Sekali-kali tidak. Bergembiralah. Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakanmu selama-lamanya. Demi Allah, sungguh engkau adalah penyambung silaturrahmi, jujur dalam berkata, mau menanggung beban penderitaan orang lain, menyantuni pihak yang kekurangan, memulyakan tamu, suka menolong" (H.R al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan Aisyah RA, istri Rasululloh setelah Khadijah meninggal masih menyisakan rasa cemburu padanya,
�Aku tidak pernah cemburu kepada seorang pun dari istri Nabi shallallahu �alaihi wa sallam seperti cemburuku pada Khadijah, padahal aku tidak pernah melihatnya, akan tetapi Nabi shallallahu �alaihi wa sallam selalu menyebutnya.� (HR. Bukhari)
Sangat wajar Rasululloh sangat mencintai Khadijah, karena ia beriman di saat belum banyak orang yang beriman pada Rasululloh. Khadijah pula yang meyakinkan Rasululloh di saat ragu dan bersedih hati. Dan satu hal yang terpenting adalah Khadijah mendukung dakwah Rasululloh hingga titik darah penghabisan. Kisah ini jarang diketahui oleh para Muslimah. Berikut adalah kisahnya :
Kaum quraisy melakukan pemboikotan kepada Rasululloh selama 3 tahun lamanya, sehingga Rasululloh dan para pengikutnya kekurangan pangan. Kondisi ini menjadi tantangan keimanan bagi para pengikut Rasululloh. Khadijah tidak ragu untuk bergabung dengan kaum muslimin bersama kaum Abu Thalib dan beliau tinggalkan kampung halamannya untuk menempa kesabaran selama tiga tahun bersama Rasululloh dan orang-orang yang menyertai beliau menghadapi beratnya pemboikotan yang penuh dengan kesusahan dan menghadapi kesewenang-wenangan kaum Quraisy.
Selang enam bulan setelah berakhirnya pemboikotan itu wafatlah Abu Thalib, kemudian menyusul kematian Khadijah.
Di dalam melalui saat-saat sakarat ditemani suami Rasululloh. Dalam keadaan kesakitan yang amat itu, dia mengungkapkan kata-kata yang menyebabkan Jibril akan bertanya kepada Alloh SWT.
Khadijah berkata, �Wahai rasul utusan Allah, tiada lagi harta dan hal lainnya yang bersamaku untuk aku sumbangkan demi dakwah. Andai selepas kematianku, tulang-tulangku mampu ditukar dengan dinar dan dirham, maka gunakanlah tulang-tulangku demi kepentingan dakwah yang panjang ini�.
Ternyata, kata-kata terakhir Khadijah ini menusuk ke jiwa Rasulullah dan betapa sayunya perasaan Beliau ketika itu. Hal tersebut turut disaksikan oleh malaikat Jibril yang juga mendengar ungkapan kata-kata tersebut. Jibril lalu naik ke langit bertemu Allah lalu bertanya,"Adakah Allah mendengar kata-kata Sayyidatina Khadijah itu?", Allah lalu menjawab, "Bukan hanya kata-katanya saja yang Aku dengar, malah bisikannya juga", Lantas Allah SWT berpesan kepada Jibril untuk menyampaikan salam buat Khadijah.
Jibril turun dan memberitahu Rasulullah akan hal tersebut. Lalu Rasulullah menyampaikan salam tersebut kepada isterinya yang tercinta itu. Sebaik menerima salam tersebut, maka Khadijah lalu menjawab, sambil melafadzkan bacaan yang begitu masyhur yang sering dibaca selepas shalat yang berbunyi:
"Allahumma antassalam waminkassalam wa ilaika ya�udussalam fahayyina rabbanaa bissalam, wa adkhilna jannata daarassalaam, tabarakta rabbana wa ta aalaita yaa dzaljalaali wal ikram"
Ya Allah Engkaulah As-Salam (keselamatan, kesejahteraan, keberkahan, kemulian, ketenangan) dan keselamatan dari-Mu dan keselamatan kembali pada-Mu, berilah keselamatan dalam hidup kami, dan masukkan kami ke dalam surga darussalam, Maha Suci Engkau ya Rabb yang Maha Luhur, yang Maha Agung dan Maha Mulia
Demikianlah Khadijah yang mendapat Salam dari Allah SWT dan berita gembira sebuah rumah yang terbuat dari kayu di surga, yang di dalamnya tidak ada kepayahan dan kesusahan. Seperti sabda Rasulullah, ketika Jibril datang kepada Rasulullah, ia berkata:"Wahai Rasulullah, ini adalah Khadijah, ia datang dengan membawa sebuah bejana dan wadah yang berisikan lauk-makanan serta minuman. Maka, jika ia telah sampai kepadamu, sampaikanlah kepadanya salam dari Tuhannya dan dariku, dan beritahukanlah kepadanya sebuah kabar gembira berupa sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari kayu yang di dalamnya menyenangkan, dan tidak ada kepayahan serta kesusahan.�. (Hadits Riwayat Bukhari).
Demikian kisah Khadijah yang penuh keteguhan di dalam berdakwah. Alloh SWT meridhoinya, sehingga ia begitu pantas menjadi Ummul Mukminin, Ibunda bagi orang-orang beriman. Wallohualam.
Sebarkan jika bermanfaat!
0 comments:
Post a Comment